Tambah pasokan vaksin, Bio Farma beli 100 juta dosis Novavax dan AstraZeneca

Vaksin Novavax dan AstraZeneca masing-masing dipesan 50 juta dosis.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Pemerintah Indonesia, melalui Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Bio Farma), telah mengamankan lebih banyak pasokan vaksin Covid-19 dengan menandatangani kesepakatan dengan pengembang asal Amerika dan Kanada, Novavax, serta pengembang vaksin dari Inggris dan Jerman, AstraZeneca.

Bio Farma juga akan memperkuat kesiapan produksi vaksin Covid-19 dengan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik dari Badan POM.

Dalam acara di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, pada Rabu (30/12) yang disaksikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury, Direktur Utama anggota Holding BUMN Farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk. Arief Pramuhanto menandatangani perjanjian penambahan pemesanan vaksin Novavax dari 30 juta menjadi 50 juta dosis.

Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menandatangani perjanjian pembelian vaksin Covid-19 milik AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis.

Perjanjian masing-masing telah ditandatangani di kesempatan terpisah oleh perwakilan Novavax, dan AstraZeneca.