Tangani banjir Jepara hingga Pati, Kementerian PUPR fokus di hilir

Beberapa daerah di Jateng dilanda banjir sejak akhir Desember 2022 akibat curah hujan tinggi, penurunan tanah, dan alih fungsi lahan.

Ilustrasi normalisasi sungai oleh Kementerian PUPR yang salah satu tujuannya untuk menangani banjir. Dokumentasi Kementerian PUPR

Beberapa daerah di Jawa Tengah (Jateng) dilanda banjir menyusul tingginya curah hujan, penurunan muka tanah, dan alih fungsi lahan di dataran tinggi sejak akhir 2022 hingga pekan kedua Januari 2023. Namun, upaya yang dilakukan pemerintah pusat hanya menyasar di bagian hilir.

Hal tersebut tecermin dari berbagai program yang dicanangkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kudus. Pati, dan Rembang. Misalnya, meningkatkan kapasitas Rumah Pompa Drainase Kencing yang masuk ke Sungai Wulan di Kecamatan Jati, Kudus.

"Kapasitas pompanya akan kita tingkatkan 10 kali lipat dari hanya 500 liter/detik menjadi 4.500 atau 5.000 liter/detik untuk menangani banjir kawasan seluas sekitar 9 km2. Pekerjaannya akan dimulai dan juga selesai tahun ini tanpa harus memperluas rumah pompa yang saat ini ada," tutur Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Kamis (12/1).

Kemudian, menormalisasi Sungai Wulan sepanjang 47 km selama 2 tahun dengan biaya Rp1,4 triliun dari pinjaman The Asian Development Bank (ADB) melalui melalui Flood Management And Coastal Protection Project. Tahapannya baru masuk proses lelang.

Kementerian PUPR juga bakal menyelesaikan normalisasi Serang Wulan Drainase 1 (SWD 1) dan Sungai Serang Wulan Drainase 2 (SWD 2) atau sistem pengendali banjir di Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Jepara. Pangkalnya, sudah mengalami pendangkalan.