Tarif MRT diumumkan pertengahan Februari

Tanpa subsidi PT Mass Rapid Transit (MRT) memperkirakan besaran tarif MRT Rp17.000-Rp20.000 per penumpang.

Jurnalis mengabadikan suasana perjalanan kereta Mass Rapid Transit (MRT) saat uji coba di Jakarta, Rabu (30/1)./AntaraFoto

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan telah menuntaskan perhitungan tarif moda raya terpadu (MRT). Tarif tersebut nantinya merupakan besaran yang telah disubsidi pemerintah.

"Untuk nilainya kami umumkan Februari, mungkin di pertengahan atau akhir," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Kamis (31/10).

Tanpa subsidi PT Mass Rapid Transit (MRT) memperkirakan besaran tarif MRT Rp17.000-Rp20.000 per penumpang. Angka tersebut diperoleh dari kajian konsultan dengan memperkirakan jumlah rata-rata penumpang harian sebanyak 175 ribu orang per hari dan biaya investasi.

Dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan tingkat pengembalian investasi, PT MRT mengusulkan agar besaran tarif tersebut disubsidi Pemprov DKI. Idealnya, setiap penumpang dikenakan tarif berkisar Rp8.500 sampai Rp10.000.

Anies memastikan Pemprov akan mensubsidi tarif MRT ketika mulai beroperasi bulan Maret mendatang. Hanya saja, ia menyampaikan subsidi yang akan diberikan bukan hanya untuk MRT. Dalam jangka panjang pemberian subsidi tersebut akan terintegerasi dengan moda transportasi lainnya.