Mutasi corona Eek terdeteksi, WNI diimbau tunda pulang ke Indonesia

Varian baru corona E484K dinilai lebih menular.

Seorang calon penumpang pesawat saat mengantre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (10/5/2020)/Foto Antara/Muhammad Iqbal.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengaku tengah mengetatkan pengawasan menyusul terdeteksinya mutasi varian virus corona E484K. Varian ini, kata Wiku, lebih menular dibanding varian virus Corona lainnya. Varian ini lahir dari mutasi virus B117 asal Inggris.

Menurut Wiku, munculnya varian yang dikenal dengan istlah Eek ini terjadi pada protein spike yang sama seperti ditemukan pada varian Afrika Selatan dan Brasil. "Serta dinilai lebih mudah menular," kata Wiku, dalam konferensi pers yang disiarkan virtial, Kamis (8/4).

Kendati begitu, dia meminta masyarakat tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam menjalankan setiap aktivitasnya. Pasalnya, protokol kesehatan merupakan pertahanan utama dalam mencegah penularan Covid-19.

Di samping melakukan pengawasan, kata Wiku, pemerintah bakal meningkatkan fungsi pemantauan dengan memperbanyak tes whole genome sequencing (WGS) guna memetakan berbagai mutasi dan varian Covid-19 di dalam negeri.

Bahkan, lanjutnya, pintu masuk Indonesia bagi warga negara asing (WNA) dan warga negara Indonesia (WNI) juga akan diperketat, terutama pada momen Lebaran.