close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Seorang calon penumpang pesawat saat mengantre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (10/5/2020)/Foto Antara/Muhammad Iqbal.
icon caption
Seorang calon penumpang pesawat saat mengantre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (10/5/2020)/Foto Antara/Muhammad Iqbal.
Nasional
Kamis, 08 April 2021 20:01

Mutasi corona Eek terdeteksi, WNI diimbau tunda pulang ke Indonesia

Varian baru corona E484K dinilai lebih menular.
swipe

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengaku tengah mengetatkan pengawasan menyusul terdeteksinya mutasi varian virus corona E484K. Varian ini, kata Wiku, lebih menular dibanding varian virus Corona lainnya. Varian ini lahir dari mutasi virus B117 asal Inggris.

Menurut Wiku, munculnya varian yang dikenal dengan istlah Eek ini terjadi pada protein spike yang sama seperti ditemukan pada varian Afrika Selatan dan Brasil. "Serta dinilai lebih mudah menular," kata Wiku, dalam konferensi pers yang disiarkan virtial, Kamis (8/4).

Kendati begitu, dia meminta masyarakat tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam menjalankan setiap aktivitasnya. Pasalnya, protokol kesehatan merupakan pertahanan utama dalam mencegah penularan Covid-19.

Di samping melakukan pengawasan, kata Wiku, pemerintah bakal meningkatkan fungsi pemantauan dengan memperbanyak tes whole genome sequencing (WGS) guna memetakan berbagai mutasi dan varian Covid-19 di dalam negeri.

Bahkan, lanjutnya, pintu masuk Indonesia bagi warga negara asing (WNA) dan warga negara Indonesia (WNI) juga akan diperketat, terutama pada momen Lebaran.

"Khusus untuk WNI yang akan pulang ke Indonesia atau repatriasi, apabila tidak ada keperluan yang sangat mendesak diimbau menunda sementara kepulangannya di periode ini. Dengan harapan mencegah imported case varian mutasinya," pungkas Wiku.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan melalui Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Siti Nadia Tarmizi, mengonfirmasi temuan varian Corona Eek atau E484K di wilayah DKI Jakarta. Pemeriksaan spesimen E484K itu dilakukan oleh otoritas terkait di Indonesia sejak Februari 2021.

img
Achmad Al Fiqri
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan