Update korban bencana di NTT: 179 meninggal, 46 hilang

Upaya pencarian korban hilang di NTT menggunakan alat berat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo (kiri depan) saat menyeberangi jembatan darurat di Desa Taramana, Kepulauan Alor, NTT, Rabu (7/4/2021)/Foto Dok BNPB

Korban meninggal akibat bencana alam di Nusa Tenggara Timur pada Senin (12/4) bertambah jadi 179 orang. Sebanyak 46 orang masih dinyatakan hilang. "Terhitung hari ini kondisi korban bencana yang meninggal 179 orang dan hilang 46 orang," ujar Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi dalam konferensi pers Update Penanganan Bencana di Nusa Tenggara Timur, Senin (12/04).

Ia menuturkan, upaya pencarian korban hilang menggunakan alat berat, sehingga diharapkan dalam waktu dekat para korban bisa ditemukan secepatnya. Semua desa terdampak bencana, kata Josef, kini sudah bisa dijangkau satgas bencana Siklon Tropis Seroja.

Namun, masih ada beberapa tempat yang aksesnya terputus sehingga distribusi bantuan melalui jalur udara dan laut. "Alternatif untuk penjangkauan melalui jalur udara dan laut. Kita juga dibantu oleh Panglima TNI dan Kapal ASDP," ucapnya.

Satgas menyalurkan bantuan secara langsung ke desa yang membutuhkan. "Pendistribusian untuk ke posko di daerah-daerah harus langsung dan tidak boleh ada penumpukan logistik di gudang. Oleh sebab itu, jangan sampai bantuan ini jangan sampai salah sasaran. Harus merata," tegasnya.

Sementara itu, distribusi dana bantuan hunian masih menunggu data-data dari kabupaten setiap daerah untuk dikoordinasikan dengan pusat. Dia juga menyampaikan sejumlah kebutuhan mendesak untuk korban terdampak masih kurang.