Video ibu-ibu di Karawang bukti rendahnya pendidikan politik

Bawaslu menjalin kerjasama dengan sejumlah institusi untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

Bawaslu mengandeng sejumlah institusi untuk memberikan pendidikan politik./Alinea.id,Robi Ardianto.

Viralnya video kampanye hitam yang dilakukan tiga ibu-ibu di Karawang menjelang pemilihan umum (pemilu) menyadarkan perlunya pendidikan politik di masyarakat. Hal inilah yang menggerakkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bersama sejumlah institusi untuk memberikan pendidikan politik.  

Ketua Bawaslu Abhan menilai secara umum sebaran hoaks meningkat dibandingkan tahun sebelum pemilu. Tanpa menyebut kenaikannya, Abhan mengatakan seharusnya media sosial bisa untuk menyampaikan gagasan, visi misi, dan adu tarung program. 

Ia berharap masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mengadu domba, fitnah, dan tidak melakukan ujaran kebencian. Hal ini guna mencegah semakin luasnya hoaks dan fitnah menjelang Pemilu 2019. 

Bawaslu juga menjalin kerjasama dengan Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) untuk memberikan pendidikan politik di masyarakat. Sebab, penyelenggaraan pemilu tidak hanya menjadi tanggung jawab Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau Bawaslu saja, namun seluruh elemen masyarakat. 

"Penyelenggaraan Pemilu juga menjadi tanggung jawab masyarakat untuk berpartisipasi dan berikhtiar dalam Pemilu 2019 agar Luber dan Jurdil. Sehingga terpilih pemimpin amanah," kata Abhan pada Selasa (26/2).