WNI eks ISIS didominasi perempuan dan anak-anak

Hal ini menjadi salah satu hal yang dikaji pemerintah terkait rencana pemulangan mereka.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius memberikan keterangan pers terkait wacana pemulangan WNI eks ISIS di Jakarta, Jumat (7/2/2020). Foto Antara/Aditya Pradana Putra

Ratusan orang mantan anggota Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS yang mengaku warga Indonesia dilaporkan didominasi perempuan dan anak-anak. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT Suhardi Alius mengatakan, hal ini menjadi salah satu hal yang dikaji pemerintah terkait rencana pemulangan mereka.

Namun Suhardi mengatakan hal ini masih perlu diverifikasi. Hal ini lantaran informasi tersebut sampai ke pihak BNPT melalui pihak ketiga, seperti Palang Merah Internasional.

"Jadi yang 600 lebih itu kami dapatkan informasi adalah mayoritas perempuan dan anak-anak," ucap Suhardi dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (7/2).

Menurutnya, semua kalangan bisa terpapar paham terorisme, tidak terkecuali anak-anak. Keterlibatan orang tua dalam jaringan teroris, berperan besar pada terpaparnya anak-anak oleh paham terorisme.

Di sisi lain, anak-anak eks ISIS yang saat ini masih berada di Timur Tengah sudah terpapar paham terorisme cukup parah. Di antaranya bahkan ikut terlibat melakukan aksi terorisme.