Yang dibutuhkan agar distribusi vaksin tak sia-sia

Pemerintah sudah mendatangkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China. Strategi distribusi pun tengah diatur.

Ilustrasi distribusi vaksin. Alinea.id/Oky Diaz.

Sudah lebih dari tiga pekan sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac Biotech disimpan di kantor pusat Bio Farma di Bandung, Jawa Barat. Vaksin itu tiba di Jakarta pada Minggu (6/12) malam.

Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin tambahan rencananya akan tiba pada Januari 2021. Pemerintah sudah menandatangani kontrak sebanyak 125 juta dosis vaksin dengan Sinovac. Selain itu, pemerintah juga telah menandatangani kontrak dengan perusahaan pengembang vaksin asal Amerika Serikat, Novavax.

Pemerintah pun akan memesan vaksin dari perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional asal Inggris, Astrazeneca, serta vaksin hasil kerja sama perusahaan farmasi asal Amerika Serikat dan bioteknologi asal Jerman Pfizer-Biontech.

Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto menyebut, data efikasi vaksin Sinovac sudah bisa diserahkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapat izin edar darurat.

“Nanti yang menyampaikan interim report dari pihak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran sebagai pihak ketiga," ujarnya kepada reporter Alinea.id, Senin (28/12).