Yenny Wahid: Pendekatan kekerasan tak bakal selesaikan konflik Papua

Keputusan pemerintah tetapkan KKB teroris berpotensi memunculkan lingkaran kekerasan baru.

Putri Gus Dur Yenny Wahid meladeni pertanyaan wartawan sebelum pandemi Covid-19/Foto Alinea.id

Keputusan pemerintah melabeli kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua tidak boleh menggeser upaya untuk mewujudkan masa depan Papua yang sejahtera. Demikian disampaikan Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid.

Yenny mengaku memahami penolakan aktivis hak asasi manusia (HAM) terhadap keputusan tersebut dengan mendorong pendekatan kemanusiaan lewat dialog menjadi arus utama. Hal itu, sambungnya, sejalan dengan langkah dan upaya Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam menyelesaikan beragam soal di Papua lewat pendekatan yang humanistik.

"Mewakili kaum perempuan, saya memahami dan meyakini betul bahwa pendekatan kekerasan dalam hal apapun tidak akan menyelesaikan persoalan, termasuk di Papua," kata Yenny Wahid dalam keterangan pers yang diterima Alinea.id, Jumat (30/4).

Yenny menilai keputusan pemerintah menetapkan KKB sebagai teroris berpotensi memunculkan lingkaran kekerasan baru. Menurut Yenny, kekerasan baru tersebut tentu menimbulkan trauma bagi generasi masa depan, termasuk anak-anak di Papua.

Meski demikian, kata Yenny bukan berarti pemerintah tidak bisa bersikap tegas. "Di sini saya perlu garisbawahi bahwa ketegasan berbeda dengan kekerasan. Ketegasan tetap wajib ditunjukkan terhadap hal-hal berkaitan dengan pelanggaran hukum dan konstitusi. Lebih-lebih terhadap tindakan yang dengan sengaja berusaha menginjak-injak nilai kemanusiaan itu sendiri," ujar dia.