3 pemain Inggris alami rasisme online

Mendorong Asosiasi Sepak Bola Inggris untuk mengeluarkan pernyataan yang mengutuk bahasa rasisme yang digunakan

Pemain Timnas Inggris. Foto theathletic.com

Tiga pemain kulit hitam yang gagal dalam tendangan penalti untuk Timnas Inggris dalam adu penalti Piala Eropa saat melawan Italia pada Minggu (11/7) malam, menjadi sasaran pelecehan rasis secara online.

Hal tersebut  mendorong Asosiasi Sepak Bola Inggris untuk mengeluarkan pernyataan yang mengutuk bahasa rasisme yang digunakan dan ditujukan kepada para pemain terkait.

Bukayo Saka yang berusia 19 tahun, salah satu pemain termuda di skuad Inggris, gagal mengeksekusi penalti yang secara langsung memberikan gelar juara Eropa kepada Italia dan membuat Inggris gagal meraih trofi internasional pertamanya sejak Piala Dunia 1966.

Hal tersebut adalah kegagalan ketiga berturut-turut Inggris dari titik penalti dalam adu penalti, dengan Marcus Rashford dan Jadon Sancho juga gagal dalam tendangan pinalti mereka.

FA mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka terkejut dengan pelecehan terhadap tiga pemain tersebut. Tim Inggris sendiri telah bersikap berlutut sebelum pertandingan di Euro untuk menandakan dukungannya untuk mengakhiri ketidaksetaraan rasial. Skuad muda multietnis Inggris sendiri sebelumnya telah memenangkan hati masyarakat negara Inggris yang gila akan sepak bola, sebelum kegagalan adu penalti membawa terlalu banyak pesan kebencian.