Angel di Maria, Malaikat Tanpa Sayap Argentina

Angel di Maria adalah inspirator kemenangan Argentina.

Angel di Maria. Foto tangkapan layar

Lionel Messi meninggalkan panggung Piala Dunia untuk terakhir kalinya dengan cara yang paling dramatis. Kariernya sempurna dengan meraih trofi yang ia impikan sejak kecil, yakni Piala Dunia. Tetapi sorotan juga selayaknya diarahkan kepada rekan satu timnya, Angel di Maria. 

Dia adalah inspirator kemenangan Argentina. Perannya sangat signifikan mendongkrak Albiceleste hingga menjadi kampiun di Piala Dunia 2022. Ketika orang terlalu banyak membicarakan ini adalah Piala Dunia terakhir Messi, mereka lupa, bahwa Di Maria, juga kini berusia 34 tahun. Dan kemungkinan besar, ini adalah Piala Dunia terakhirnya juga. 

Seperti Messi, pada 2005, Di Maria menjuarai Piala Dunia U-20, Ia kemudian memenangkan medali emas Olimpiade pada 2008, meraih trofi Copa America pada 2021 dan juga membawa Argentina mengalahkan Italia di Finalissima 2022, dan yang terakhir Ahad lalu, ia mencetak satu gol dan berkontribusi besar pada gol pertama Argentina.

Meski sepi apresiasi di media sepanjang Piala Dunia 2022 bergulir, tapi ribuan orang di Stadion Lusail, tahu Di Maria adalah orang yang pantas mendapat segala bentuk rasa hormat, dan diperlakukan sebagai legenda. 

Dalam perayaan usai pertandingan final, sebagian mereka di tribun  meneriakkan namanya. Di Maria hanya menatap ke arah suporter dan ia tak kuasa menahan haru. Dua tanda jempol ia angkat sebagai ungkapan terima kasih.