Arsenal merasa dikerjai VAR

Keputusan wasit Gillett, yang dikenal sebagai pendukung Liverpool, telah merugikan Arsenal.

Gabriel Jesus, nomor 9, minta penalti setelah terjatuh akibat tekel Douglas Luiz. Foto Sky Sports

Rasa frustrasi Arsenal terhadap badan profesional offisial pertandingan yang memimpin semua laga Liga Premier (PGMOL) dan perwasitan Liga Premier berlanjut selama akhir pekan lalu. Menyusul wasit Jarred Gillett menggagalkan gol Kai Havertz di masa tambahan waktu dalam kekalahan mereka 0-1 di Liga Premier dari Aston Villa, Sabtu (9/12).

Keputusan wasit Gillett, yang dikenal sebagai pendukung Liverpool, telah merugikan Arsenal membuat The Gunners akhirnya tergeser oleh Liverpool di puncak klasemen Liga Premier. Wajar kalau banyak pertanyaan yang menghubungkan antara wasit Gillett, Liverpool, Arsenal, dan puncak klasemen Liga Premier.

Modus ini mirip kejadian laga Indonesia versus tim-tim Timur Tengah yang dipimpin wasit sesama negara Arab. Indonesia selama dilatih Shin Tae-yong kalah dari Uni Emirat Arab, Yordania, dan Irak dengan peluit di mulut wasit Timur Tengah. Peluit berbunyi untuk gol-gol tim lawan, tapi peluit itu diam saat pemain Indonesia terjatuh kesakitan di lapangan.

The Gunners menderita kekalahan kedua mereka musim ini di Villa Park dari gol John McGinn.

“Saya sangat kecewa dengan hasil ini, terutama dengan cara kami bermain, saya pikir kami pantas mendapatkan lebih dari apa yang kami dapatkan, saya pikir kami adalah tim yang lebih baik, saya belum melihat tim melakukan apa yang kami lakukan terhadap Villa hari ini sejak kami berada di sini pada bulan Februari,” kata pelatih Mikel Arteta disitir Football.London.