Bundesliga tinggalkan kesepakatan ekuitas swasta setelah protes suporter

Bundesliga menduduki peringkat liga terbesar kedua di Eropa berdasarkan pendapatan setelah Liga Premier Inggris.

Fans mengganggu pertandingan di seluruh Jerman untuk menunjukkan ketidaksenangan mereka. Foto Moritz Müller-IMAGO

Oase.id - Liga Sepak Bola Jerman (DFL) pada Rabu (21/2) mengatakan pihaknya membatalkan rencana untuk menjual saham pendapatan hak media kepada investor luar. Pembatalan itu diputuskan setelah beberapa bulan terjadi protes yang semakin mengganggu dari para penggemar.

Pada bulan Desember, klub-klub sepak bola kasta utama dan kedua Jerman menyetujui untuk membiarkan investor keuangan mengambil saham di cabang media DFL dalam kesepakatan senilai antara EUR900 juta (Rp15,2 triliun) dan EUR1 miliar (RpRp16,9 triliun).

DFL, yang bertanggung jawab atas Bundesliga dan divisi kedua (Bundesliga 2), mengatakan dewannya pada Rabu memutuskan untuk tidak melanjutkan kesepakatan tersebut.

“Keberlanjutan proses yang sukses tampaknya mustahil mengingat perkembangan saat ini,” kata juru bicara dewan DFL Hans-Joachim Watzke dalam sebuah pernyataan.

"Bahkan jika mayoritas mendukung kemitraan strategis. Itu sebabnya dewan dengan suara bulat memutuskan... tidak melanjutkan proses dan tidak menyimpulkannya," bubuhnya dikutip ESPN.