Jurgen Klopp kritik Liga Premier

Klopp menyebut masalah hak asasi manusia dalam kritiknya terhadap Liga Premier Inggris.

Pelatih Liverpool FC Jürgen Klopp dalam konferensi pra-laga jelang lawan Watford FC di Stadion Vicarage Road, Watford, Inggris pada Sabtu (16/10) pukul 18.30 WIB. Sumber: YouTube Liverpool FC.

Pelatih Liverpool FC Jürgen Klopp melontarkan kritikan kepada Liga Premier Inggris atas diamnya liga top Negeri Tiga Singa tersebut, pada pembelian Newcastle United oleh konsorsium Arab Saudi. Dalam konferensi pers pralaga melawan Watford pada Jumat (15/10) tersebut, Klopp menyebut masalah hak asasi manusia dalam kritiknya terhadap Liga Premier Inggris.

“Saya menunggu semacam pernyataan resmi tentang hal itu (pembelian Newcastle oleh konsorsium Arab Saudi) dari Richard Masters atau yang lainnya, karena tentu saja ada kekhawatiran mengenai isu hak asasi manusia. Tidak ada (pernyataan) sama sekali,” ujar Klopp.

BBC pada Minggu (10/10) lalu menuliskan bahwa beberapa fans tampaknya menjadi khawatir akan pembelian Newcastle, terutama karena keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman dan rekam jejak hak asasi manusia di Negeri Minyak tersebut.

Pada 2020, studi kolaborasi lembaga pemikiran Cato Institute dan Fraser Institute menempatkan Arab Saudi pada peringkat 151 Human Freedom Index yang mereka susun. Kerajaan Arab Saudi berbagi tempat dengan Republik Demokratik Kongo.

Posisi tersebut membuat hak asasi manusia Arab Saudi secara statistik tertinggal dari Yordania (80), Kuwait (112), Bahrain (123), Uni Emirat Arab (124), Qatar (129), dan Oman (133). Di sisi lain, secara statistik pula hak asasi manusia Arab Saudi lebih baik dari Irak (155) dan Yaman (159), semua negara-negara yang bertetangga dengan Negeri Dinasti Al-Saud tersebut.