Melihat peta sepak bola Asia, di mana tim ASEAN belum maju-maju juga

Tim tamu, Ventforet Kofu, mengalahkan Buriram 3-2 dengan keunggulan mutlak 3-0 lebih dulu di babak pertama.

Striker Peter Utaka dan rekannya merayakan gol Ventforet Kofu ke gawang Buriram United. Foto AFC

Di mana letak sepak bola Asia Tenggara dalam peta persepakbolaan Asia terlihat dari penampilan Buriram United. Klub Thailand ini berlaga di Grup H Liga Champions AFC (ACL) 2023–2024, bermain di kandang sendiri, Selasa (12/12).

Tim tamu, Ventforet Kofu, mengalahkan Buriram 3-2 dengan keunggulan mutlak 3-0 lebih dulu di babak pertama. Padahal Ventforet hanya klub medioker peringkat ke-8 di kasta kedua Liga Jepang musim ini. Sementara Buriram sendiri tim papan atas Liga Premier Thailand.

Alhasil, Buriram jadi juru kunci Grup H ACL '23–24 di bawah Zhejiang FC (China) dan Melbourne City (Australia). Ventforet yang menyegel juara grup dan lolos ke 16 Besar.

Buriram dipermainkan Ventforet seperti kucing gagal mengejar tikus yang lincah. Kualitas fisik dan teknis awak Ventforet berada satu kelas di atas pemain-pemain Buriram.  

Tujuh pemain berlabel tim nasional Thailand tidak berdaya menghadapi tim divisi dua yang tanpa satupun level timnas Jepang. Artinya, pada peta persepakbolaan Asia harus diakui posisi semua tim dari Asia Tenggara belum cukup mapan.