Nilai pelajaran dari Bangladesh

Taktik itu-itu saja STY ditunjukkannya hanya mempercayai duo pemain inti di jantung pertahanan: Rizky Ridho-Fachruddin Aryanto.

Timnas Indonesia berlatih. Foto PSSI.org

Struktur taktik Shin Tae-yong monoton di posisi duet bek tengah. Monoton artinya berulang-ulang selalu sama. Atau yang itu-itu saja. Menurut Gen Z, "Lu lagi, lu lagi!" istilah populer di siber raya.

Sejak Piala AFF 2020 hingga SEA Games 2021 sampai sekarang, pola di jantung pertahanan untuk tim nasional Indonesia yang dibesutnya cenderung gampang diketahui lawan-lawan kuat Asia Tenggara seperti Vietnam dan Thailand.

Beruntung, timnya tidak dihukum penalti saat menahan Vietnam 0-0 di laga grup Piala AFF 2020. Saat itu, Rachmat Irianto cs bahkan memainkan sepak bola negatif tanpa nyali melakukan serangan.

Taktik itu-itu saja STY ditunjukkannya hanya mempercayai duo pemain inti di jantung pertahanan: Rizky Ridho-Fachruddin Aryanto. Hanya sesekali variasi berganti dengan memasukkan Alfeandra Dewangga atau Elkan Baggot. Akibatnya, lubang pertahanan Garuda mudah diterobos Vietnam dan Thailand, alangkah menderita.

Golden Stars belajar dari skor 0-0 di laga grup Piala AFF 2020. Mereka lantas menghabisi Ridho-Aryanto dkk telak 0-3 di penyisihan SEA Games 2021. Duet bek tengah yang sama dimainkan STY dalam kedua pertandingan. Dua-duanya porak-poranda dengan tiga kesalahan. Kalah refleks mengantisipasi umpan silang di gol pertama, ditembus terobosan tepat di zona penjagaan mereka untuk gol kedua, Fachruddin malah blunder sewaktu terciptanya gol ketiga.