Pecahkan rekor nasional, atlet disabilitas tidak kalah hebat

Hingga kini, sudah ada beberapa rekor anyar yang diciptakan, khususnya dari cabang olahraga (cabor) atletik dan renang.

Menpora, Zainudin Amali (tengah). Dokumentasi Kemenpora

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, berharap, rekor nasional masih tercipta hingga pertandingan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua berakhir pada 13 November. Hingga kini, sudah ada beberapa rekor anyar yang diciptakan, khususnya dari cabang olahraga (cabor) atletik dan renang.

"Ada beberapa pemecahan rekor yang terjadi di beberapa cabang olahraga. Saya kira, ini satu hal yang menggembirakan buat kita semua. Saya berharap, sampai dengan akhir pertandingan tanggal 13 nanti, masih ada rekor yang terpecahkan oleh atlet-atlet peserta Peparnas XVI ini," imbuhnya, melansir situs web Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Rekor nasional yang tercipta dalam Peparnas XVI mulanya dicetak Maria Goreti Samiyati karena berhasil mencapai garis finis dengan catatan waktu 4 menit 28.65 detik dalam cabor atletik lari nomor 1.500 m putri (T52-54). Dia pun meraih medali emas.

Kedua, oleh Zakaria. Atlet Nusa Tenggara Barat (NTB) ini berhasil meraih emas dalam cabor atletik lari 400 m putra (T20) dengan catatan waktu 50.77 detik.

Berikutnya dari cabang arena akuatik di Kompleks Stadion Lukas Enembe, Kampung Harapan, Sentani. Terjadi pemecahan dua rekor nasional renang paralimpik.