Alasan pemilih masih galau hingga pencoblosan

Angka undecided voters atau pemilih yang belum memutuskan pilihannya masih tergolong tinggi.

Peserta membawakan tari kreasi dalam Lomba Tari Pemilu di Gedung Kesenian Gajayana, Malang, Jawa Timur, Senin (8/4). /Antara Foto

Pemungutan suara Pilpres 2019 hanya tinggal hitungan hari. Namun demikian, angka undecided voters atau pemilih yang belum memutuskan pilihannya masih tergolong tinggi. Rata-rata berada pada kisaran 5% hingga 10%. 

Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Phillips J. Vermonte menilai fenomena tingginya angka undecided voters terjadi karena tawaran pilihan kandidat di Pilpres 2019 masih sama dengan Pilpres 2014. 

"Jadi, pasti mereka punya penilaian. Mereka sudah melihat Pak Prabowo sebagai oposisi selama lima tahun (dan) sudah melihat Pak Jokowi sebagai incumbent selama lima tahun," kata Phillips dalam sebuah diskusi di Hotel FX Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (12/4).

Penilaian para pemilih gamang kepada para kandidat, menurut Phillips, membuat mereka sulit untuk menentukan pilihan dan kerap merahasiakan dukungan hingga tiba di tempat pemungutan suara (TPS) nanti. 

"Di satu sisi ada yang catatannya baik. Tapi, ada yang mungkin mengecewakan. Sehingga kalau calonnya sama, mereka mungkin memikirkan, 'Ya, sudah saya putuskan ketika sudah di TPS'," ujarnya.