Analis nilai partai pendukung Jokowi masih kurang optimal

Mesin partai politik pendukung Jokowi dinilai kurang optimal dalam mendongkrak suara Jokowi dan Ma'ruf Amin di daerah

Capres petahana nomor urut 01 Joko Widodo menyampaikan sambutan saat Deklarasi Dukungan untuk pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Maruf Amin di Kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu (12/1)./AntaraFoto

Elektabilitas Jokowi yang cenderung stagnan di angka 54%, menimbulkan pertanyaan beberapa pihak atas tingkat keterpilihan petahana. Pasalnya angka tersebut tak berbanding lurus dengan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi yang tinggi hingga mencapai 70%.

Peneliti Politik Indonesian Publik Institut (IPI) Jerry Massie menilai, hal itu disebabkan karena mesin partai politik pendukung Jokowi kurang optimal dalam mendongkrak suara Jokowi dan Ma'ruf Amin di daerah, sehingga elektabilitas Jokowi mengalami stagnasi.

Tak hanya itu, Jerry juga melihat, pengaruh Ma'ruf Amin kurang optimal mendongkrak suara Jokowi. Dari hasil beberapa survei yang ia amati, Ma'ruf belum memberikan pengaruh berarti bagi petahana.

"Parpol pendukung kurang bergerak dan manuver TKN kurang optimal. Saya lihat Ma'ruf juga tidak bisa mendongkrak suara Jokowi. Dari sembilan survei, paling tingkat elektabilitas Jokowi stagnan di 52% hingga 54%. Jika Ma'ruf mampu menyumbang 4%, maka bisa sampai 58% bahkan 60 %," paparnya kepada Alinea.id, Minggu (27/1).

Jerry menyarankan, agar kubu petahana merubah konsep kampenye di waktu yang tersisa agar lebih brilian, dengan memunculkan ide dan gagasan yang lebih segar. Menyampingkan kampanye yang terkesan janji