Beberapa tahapan Pilkada 2020 berisiko Covid-19

Baru lima dari 15 tahapan pilkada yang telah berjalan.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian (kiri), memberikan sambutan saat peluncuran 'Pemutakhiran Indeks Kerawanan Pilkada 2020' di Kantor Bawaslu, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Dokumentasi Kemendagri

Beberapa tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 berisiko terjadinya penularan coronavirus baru (Covid-19). Yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dari pintu ke pintu, khususnya.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mencontohkan dengan verifikasi faktual bagi calon perseorangan pada 24 Juni, misalnya. Juga dengan pemutakhiran data pemilih.

"Karena memang pemutakhiran data pemilih harus dilaksanakan secara door to door. Ini berisiko," katanya saat memberi sambutan pada acara "Pemutakhiran Indeks Kerawanan Pilkada 2020" di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta, Selasa (23/6). 

Karenanya, menukil situs web Kemendagri, bekas Kapolri itu meminta protokol kesehatan dilakukan secara ketat. Juga diharapkan dianggap sebagai salah satu kerawanan pilkada.

"(Potensi kerawanan) pilkada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena adanya pandemi luar biasa. Tapi, beberapa negara tetap melaksanakannya dan sebagian besar negara on schedule tahun 2020," ujarnya.