BPN: Apapun hasilnya, Pilpres 2019 penuh kecurangan

Pihak Prabowo-Sandi terus berusaha mengawal penghitungan suara di Pemilu 2019.

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan calon Presiden dan calon Wakil Presiden ketika melakukan perhitungan surat suara Pemilu 2019 di TPS 040 Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/4)./ Antara Foto

Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Sudirman Said, menyatakan kecurangan yang terjadi sepanjang proses Pilpres 2019 akan berpengaruh pada hasilnya. Karena itu, menurutnya, hasil yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan hasil cedera karena diwarnai kecurangan. 

"Apapun hasil dari pemilihan nanti adalah hasil yang dicederai dengan proses tadi. Kami menjaga proses ini, menjaga suara rakyat supaya tidak dicuri oleh tangan yang tidak berhak," ucapnya saat jumpa pers di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Senin (22/4).

Menurutnya, kejanggalan yang mengindikasikan terjadinya kecurangan sudah terlihat di berbagai daerah. Sudirman mencontohkan peristiwa terbakarnya gudang logistik KPU di Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada Senin (22/4) dini hari tadi. 

Selain itu, hal yang sama juga dinilai terjadi dalam keputusan mundur Bupati Mandailing Natal (Madina) Dahlan Hasan Nasution. Keputusan tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan bupati, karena mayoritas masyarakatnya memilih Prabowo-Sandi. Padahal menurut Dahlan, seharusnya masyarakat berterimakasih pada Jokowi atas pembangunan yang dilakukan di wilayah tersebut.

"Kami prihatin sampai hari ini memperoleh kejanggalan dari Aceh sampai Papua, banyaknya kejanggalan-kejanggalan dan kecurangan-kecurangan. Di berbagai tempat ada polisi yang merebut dengan paksa C1. Jadi ini adalah satu gejala bahwa ada mobilisasi, ada tindakan aparat yang menunjukkan kejanggalan," katanya menuturkan.