BPN tuding rezim saat ini nodai demokrasi di Pemilu 2019

BPN mengimbau agar lembaga pemerintah tidak idak ikut terlibat dalam politik praktis.

eorang pemilih melakukan pencoblosan surat suara di bilik suara saat mengikuti simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara) di Kudus, Jawa Tengah, Minggu (31/3). Antara Foto

Juru Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria, menuding ada pengaruh dari kekuasaan untuk menggalang dukungan ke salah satu kandidat pasangan calon yang berkontestasi dalam pemilihan umum atau Pemilu 2019.

“Ada pihak yang menarik pengaruh kekuasaan ke politik praktis. Ini bentuk dari rezim ini. Saya menyebutnya ada pengaruh kekuasaan yang menodai demokrasi. Ada pengaruh kekuasaan yang berpolitik praktis,” kata Ahmad Riza Patria di Kompleks Parlemen Jakarta pada Senin, (1/4).

Pernyataannnya itu disampaikan Riza menanggapi video viral seorang kepala desa di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang mengajak warga untuk memilih pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf. 

Selain itu, Riza juga mendapat informasi bahwa ada pihak yang mengintimidasi pejabat di tingkat sekolah maupun di tingkat desa agar ikut memenangkan pasangan tertentu. Menjawab informasi tersebut, politikus Partai Gerindra itu mengimbau agar kepala sekolah maupun kepala desa tidak perlu takut terhadap ancaman yang memaksa untuk mengerahkan massa.

"Masyarakat, kepala desa tidak perlu takut kepala sekolah tidak perlu takut. Saya tahu banyak kepala desa, kepala sekolah yang ditakiti bahkan ada yang diancam. Ada juga kepala desa sendiri yang ikut memobilisasi massa untuk mendukung pasangan tertentu," ujar dia.