Caleg muda mesti tampil beda 

Mayoritas 'pemain lama' masih ikut berkompetisi di pentas pemilu legislatif.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyampaikan pidato politik awal tahun 2019 yang bertema Politik Akal Sehat, Politik Kaum Muda di Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/1). Foto Antara

Pertarungan politik di kancah Pilpres 2019 membuat pentas pemilu legislatif (pileg) sepi sorotan. Di tengah panasnya tensi pilpres, para caleg muda diyakini bakal kesulitan untuk menyosialisasikan visi misi. Apalagi, mereka yang tergolong pemain anyar.  

Menurut peneliti Indonesia Public Institute (IPI) Jerry Massie, para caleg baru harus tampil dengan balutan berbeda. Pasalnya, persaingan menuju Gedung DPR RI bakalan sengit lantaran para pemain lama masih ikut berkompetisi. 

"Ini berdampak bagi pencalonan khususnya para new comer. Di sini, jika mereka kurang sosialisasi dan manuver politik maka mereka bakal terlempar dalam konstestasi dengan petahana," paparnya kepada Alinea.id di Jakarta, Jumat (1/2). 

Jerry mengatakan, para caleg pendatang baru harus gesit memanfaatkan beragam media yang ada untuk mempromosikan diri. Branding politik yang dibangun juga harus berbeda dengan kelompok caleg petahana. 

"Branding politik mereka belum diketahui apalagi visi dan misi. Justru itu media jadi sarana untuk mempromosikan diri caleg pendatang baru ini," paparnya.