Pemilu

Enam polisi dikerahkan untuk jaga TPS yang dianggap sangat rawan

Selain polisi, sebanyak 8 anggota Linmas akan diperbantukan untuk menjaga TPS sangat rawan.

Senin, 15 April 2019 15:08

Sebanyak enam personel polisi akan dikerahkan untuk menjaga tempat pemungutan suara (TPS) yang dianggap sangat rawan pada pemilihan umum atau Pemilu 2019. Selain enam personel polisi, ada petugas tambahan dari Linmas sebanyak delapan personel.

“Untuk TPS sangat rawan, dijaga enam personel Polri dan delapan Linmas untuk tiap dua TPS,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Jakarta pada Senin, (15/4).

Selain untuk TPS sangat rawan, Dedi menjelaskan, penjagaan juga dilakukan di TPS yang dianggap rawan dengan mengerahkan empat anggota polisi dan delapan anggota Linmas untuk dua TPS. Sedangkan TPS aman Polri hanya mengerahkan dua anggotanya dan enam Linmas untuk tiap empat TPS.  
 
Dedi mengungkapkan, total ada 271.880 personel Polri yang dikerahkan untuk pengmanan pada hari pencoblosan Pemilu 2019. Sedangkan, personel TNI disiagakan sebanyak 68.854 anggota dan petugas Linmas ada 1,6 juta personel.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian, mengatakan pihaknya telah memetakan TPS yang bakal digunakan pada saat hari pencoblosan. Menurutnya, ada tiga jenis TPS yang dikategorikan berdasarkan potensi gangguannya. Itu antara lain  TPS aman, TPS rawan dan TPS sangat rawan.

Tito menjelaskan, dasar kerawanan pada TPS dikatakan berdasarkan kriteria pemetaan dukungan dan potensi konfliknya. TPS yang dianggap aman apabila proporsi dukungan antara kedua paslon dan caleg didominasi salah satu pihak, sehingga potensi konfliknya kecil.

Ayu mumpuni Reporter
Tito Dirhantoro Editor

Tag Terkait

Berita Terkait