Indonesia Barokah sulit goyang massa Prabowo 

Indonesia Barokah dinilai lebih sukses memperkuat 'iman' pendukung setia Jokowi.

Ketua Bawaslu Kota Tangerang Agus Muslim menunjukan Tabloid Indonesia Barokah yang berhasil diamankan dari sebuah masjid di Kantor Bawaslu Kota Tangerang, Tangerang, Banten, Kamis (24/1). Foto Antara

Penyebaran Tabloid Indonesia Barokah ditengarai sebagai upaya propaganda untuk menggerus suara pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pasalnya, konten-konten tabloid itu dominan memojokkan paslon nomor urut 02. 

Disebar ke berbagai masjid dan pesantren di Jawa dan Sumatera, Indonesia Barokah kini 'viral' di berbagai lapisan masyarakat. Selain rajin diberitakan di media arus utama, bentuk digital tabloid itu juga beredar di berbagai media sosial. 

Namun demikian, Direktur New Media Watch Agus Sudibyo menilai 'serangan' via Indonesia Barokah bakalan sulit menggoyahkan 'iman' massa Prabowo-Sandi. Terlebih, Prabowo dan Gerindra memiliki basis massa yang cukup loyal sejak 2014. 

"Karena tidak mudah untuk merebut pemilih loyal dengan melakukan cara instan seperti ini. Tetapi, kalau tabloid ini ingin menjadikan pemilih Jokowi semakin loyal, maka ini akan berhasil," Agus dalam sebuah diskusi di Hotel Peninsula, Jakarta, Rabu (30/1).

Meskipun dianggap gagal menggerus suara lawan politik, menurut Agus, Indonesia Barokah sukses mengecoh publik dengan kegaduhan dan kontroversi yang ditimbulkannya. "Jadi kita dibuat fokus pada Tabloid Indonesia Barokah sehingga kita lupa dengan aspek-aspek lain yang lebih penting dari ini," imbuh dia.