Jokowi khawatir hoaks dapat menggoyahkan elektabilitasnya

Jokowi berharap kepada para pendukungnya jangan sampai goyah termakan isu yang isinya memfitnah dan bohong.

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo berpidato saat kampanye di Gedung Serbaguna Rambate Rata Raya, Asahan, Sumatera Utara. Antara Foto

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, merasa khawatir berita bohong atau hoaks yang menyerangnya menjelang hari pencoblosan Pemilu 2019 dapat menggoyahkan elektabilitasnya. Karena itu, dalam setiap lawatan politiknya saat kampanye terbuka Jokowi kerap mengingatkan agar pendukungnya terus melawan hoaks yang terus beredar.

Jokowi mengungkapkan, beberapa provinsi di Indonesia disebutnya sudah terpapar informasi-informasi bohong atau hoaks. Contohnya informasi yang menyebut jika paslon 01, Jokowi-Ma’ruf Amin menang, maka pendidikan agama akan dihapuskan. Selain itu, ada juga informasi yang mengatakan bakal ada perkawinan sesame jenis yang dilegalkan jika Jokowi-Ma’ruf memenangi kontestasi.

“Itu hoaks, bohong dan fitnah. Tolong dijawab dan kalian semua harus berani meluruskan informasi tersebut,” kata Jokowi dalam kampanyenya di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. 

Karena terus diserang dengan hoaks dan fitnah, Jokowi itu sebabnya terus mewanti-wanti para kader dan pendukungnya agar berhati-hati. Jokowi berharap kepada para pendukungnya jangan sampai goyah termakan isu yang isinya memfitnah dan bohong. Terlebih waktu pencoblosan hanya tinggal menghitung hari. 

"Hati-hati, hati-hati, waktunya tinggal beberapa hari lagi. Jangan sampai kita goyah karena terkena fitnah dan hoaks. Harus diluruskan jangan didiamkan karena dari survei, 9 juta orang percaya isu-isu itu," ujar Jokowi.