Kampanye jauh dari substansi, kapasitas capres dan cawapres dipertanyakan

Dua bulan masa kampanye saat ini dinilai belum diisi dengan perdebatan substansial.

Ilustrasi pasangan capres dan cawapres./ Antara Foto

Kampanye dua pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres) saat ini dinilai belum menyentuh visi-misi dan program nyata untuk ditawarkan kepada pemilih. Analis Politik Pangi Sarwi Chaniago mengatakan, dalam dua bulan terakhir, kampanye hanya diisi kebisingan dan hal-hal yang penuh dengan sensasi. 

Menurutnya, hal ini membuat kapasitas peserta Pilpres 2019 dipertanyakan. Sebab hingga saat ini belum terjadi perdebatan substansial di antara kedua pasangan.

"Situasi ini pada akhirnya membuat curiga, jangan-jangan kedua capres ini memang tidak punya kapasitas yang memadai untuk berdebat dalam hal-hal yang lebih substansial, sehingga mereka lebih suka melakukan hal yang remeh temeh dan tetek bengek," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, melalui siaran persnya kepada Alinea, Sabtu (8/12). 

Menurutnya sejauh ini, narasi yang dibangun oleh kedua pasangan calon masih berkutat pada isu murahan yang jauh dari subtansi. Sementara itu, persoalan yang berhubungan langsung dengan isu utama dan menjadi kebutuhan masyarakat belum tersentuh. 
 
"Isu-isu murahan ini secara tidak langsung menunjukkan kualitas dan kapasitas pasangan capres yang sekarang sedang bertarung," ujarnya. 

Pangi mengatakan, kondisi ini menular kepada masing-masing tim sukses. Mereka kerap melakukan pembelaan berlebihan, ketimbang memberi saran produktif kepada pasangan calon (paslon) yang diusung.