Kontestan pilkada diminta pakai masker sebagai APK

BNPB mengklaim, terjadi penurunan jumlah kasus Covid-19 di daerah yang kandidatnya melakukan hal ini.

Ilustrasi. Pixabay

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong kandidat menggunakan alat pelindung diri, seperti masker dan pembersih tangan (hand sanitizer), sebagai alat peraga kampanye (APK) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Upaya itu diklaim lebih efektif secara popularitas dan elektabilitas.

"Manfaat pertama, adalah gambar paslon (pasangan calon) yang didapat di masker menjadi media promosi yang efektif dan bergerak terus. Bergerak ini masker," ujar Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri, Safrizal.

"Kalau paslon memakai pamflet, spanduk, diam saja di situ. Tetapi kalau masyarakat yang menggunakan masker, maka masker ini terus berjalan sebagaimana mobilitas penduduk dan tentu saja popularitas elektabilitas dari paslon ini menjadi meningkat," sambungnya.

Masyarakat, menurutnya, pun bakal terbantu. "Karena mudahnya memperoleh masker." Dirinya mengungkapkan, upaya ini telah dilakukan beberapa kandidat, seperti di Sulawesi Utara.

Sementara itu, Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lilik Kurniawan, sesumbar, terdapat penurunan jumlah kasus coronavirus baru (Covid-19) di daerah pelaksana pilkada yang kandidatnya melakukan upaya tersebut. Karenanya, pemulihan diklaim akan terjadi lebih cepat apabila langkah ini dijalankan secara masif.