Kubu Prabowo tak persoalkan moderator nyinyir

Hingga kini, KPU masih menggelar rapat koordinasi bersama tim masing-masing paslon membahas nama calon moderator.

Ketua KPU Arief Budiman (ketiga kanan) bersama Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik (kedua kanan), Kepala Biro Teknis KPU Nur Syarifah (kanan), Komisioner KPU Wahyu Setiawan (ketiga kiri), Hasyim Asyari (kedua kiri) dan Anggota Bawaslu Rahmat Bagja (kiri) mengikuti pengundian dan penetapan penyiaran debat pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (26/12). Foto Antara

Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku tak memersoalkan nama-nama jurnalis dan praktisi yang diusulkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai moderator debat capres-cawapres. 

"Misalnya CNN yang mengusulkan Alvito kami setuju, Kompas Rossi tadi, TVone Karni Ilyas, bahkan Metro yang kami boikot itu pun mengusulkan orang karena mereka akan jadi tuan rumah penyelenggara debat ini. Mereka mengusulkan siapa, kami tidak ada masalah," katanya di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (28/12). 

Dahnil menambahkan, calon moderator yang kerap nyinyir ke kubu Prabowo pun bakal diterima tim BPN. Asalkan, stasiun televisi yang mengusulkan merupakan penyiar debat resmi yang ditetapkan KPU. 

"Misalnya nih Net (TV) siapa. Misalnya ada Larissa, agak nyinyir ke Pak Prabowo, ya enggak apa apa. Pokoknya usulan dari teman-teman media. Itu prinsipnya," ujar Dahnil. 

Lebih jauh, Dahnil mengatakan, setiap media pastinya mengetahui kapasitas masing-masing calon moderator. Namun, siapa pun yang terpilih sebagai moderator harus patuh terhadap aturan yang diberlakukan KPU dan disepakati tim sukses masing-masing paslon.