Mahfud MD disarankan minta maaf

Kubu Prabowo menilai pernyataan Mahfud potensial memecah belah bangsa.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (kanan) memberikan pandangannya bersama perwakilan generasi millenial Arie Kriting (kiri) dan Inaya Wahid (tengah) pada Bincang Millenial bersama Mahfud MD, di Jakarta, Senin (15/4). /Antara Foto

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menyarankan agar Mahfud MD untuk segera meminta maaf karena menyebut pasangan Prabowo-Sandi menang di provinsi-provinsi garis keras. Menurut Riza, pernyataan Mahfud potensial memecah belah bangsa.

"Nanti kan bisa berkembang yang ini juga didukung PKI, Katolik garis keras, dan juga Protestan garis keras, (sedangkan) Pak Prabowo dukung kelompok ini (Islam garis keras). Waduh, repot kita. Bisa terpecah-belah. Jadi, Pak Mahfud tinggal minta maaf saja," kata Riza di kawasan Rawamangun, Jakarta, Selasa (30/4).

Riza memandang, permintaan maaf Mahfud dapat mendinginkan suasana politik yang saat ini tengah panas. "Di sinilah diuji kenegarawanan seseorang. Mudah-mudahan Pak Mahfud segera minta maaf. Memang masyarakat cuma mau minta maaf," katanya. 

Ke depan, Riza mengingatkan agar elite-elite politik bijaksana dalam melontarkan pernyataan di depan publik. "Untuk para elite bicaranya harus hati-hati," tuturnya. 

Mahfud sebelumnya menggunakan frasa 'garis keras' saat diwawancara oleh salah satu stasiun televisi swasta. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyebut Prabowo unggul dari Jokowi di provinsi yang dulunya dianggap provinsi garis keras.