Moeldoko emoh nasib Jokowi seperti Hillary 

Di Pilpres AS 2016, Hillary yang kerap unggul di papan survei sebelum pencoblosan kalah dari Donald Trump.

Presiden Joko Widodo tiba untuk memimpin rapat terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/1). Foto Antara

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko meminta pendukung Jokowi-Ma'ruf hadir di bilik suara pada hari pencoblosan nanti. Moeldoko tak ingin Jokowi bernasib seperti Hillary Clinton di Pilpres Amerika Serikat 2016.

"Hampir seluruh warga AS yakin Hillary jadi pemenang, jadi banyak yang tidak datang ke TPS (tempat pemilihan suara) karena yakin Hillary pasti menang, tetapi akhirnya dia kalah," kata Moeldoko di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (26/1).

Pada Pilpres 2016, Hillary dikalahkan taipan media Donald Trump. Padahal elektabilitas Hillary selalu unggul di papan survei berbagai lembaga di AS menjelang pencoblosan. 

Karena itu, Moeldoko berharap masyarakat pemegang hak suara berbondong-bondong datang ke TPS sebagaimana yang terjadi pada Pilkada Serentak 2018 lalu. Dari 171 pilkada, ketika itu tercatat ada 157 juta pemilih mencoblos di bilik suara.  

"Satu suara menentukan masa depan Indonesia. Pada saat (pencoblosan) pilpres nanti berdekatan dengan hari libur, jadi jangan sampai tidak menggunakan hak suara," katanya.