Motif hacker meretas situs KPU

KPU akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengungkap peretasan ke situs KPU.

Ketua KPU, Arief Budiman, memeriksa bilik suara untuk Pemilu 2019. Antara Foto

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan menjelang perhelatan pemilu yang akan digelar pada 17 April 2019 mendatang, serangan terhadap situs KPU semakin marak dilakukan oleh hacker atau peretas. Menurut Komisioner KPU, Viryan Aziz, ada beberapa motif yang menjadi alasan para hacker tersebut meretas situs KPU.

“Ada beberapa kelompok hacker yang melakukan peretasan. Pertama, karena mereka hanya sekadar ingin tahu. Kedua, ada yang kesal. Terakhir, karena ada motif lain,” kata Viryan di Jakarta pada Rabu, (13/3).

Viryan berharap masyarakat Indonesia tidak melakukan peretasan terhadap situs KPU. Pasalnya, mereka yang meretas situs KPU sudah ada yang ditangkap oleh tim Cyber Crime Mabes Polri. Ia pun mengaku pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan kepolisian terkait serangan siber tersebut.

“Setiap ada serangan kami selalu koordinasi dengan Mabes Polri, dalam hal ini cyber crime. Kami harapkan mereka bisa mengungkapnya. Jika terbukti, agar orang tersebut bisa ditangkap,” ujar Viryan Aziz.

Viryan menambahkan, pelaku peretasan yang ditangkap kepolisian itu berasal dari dalam negeri. Ketika itu, peretas tersebut mengincar sistem daftar pemilih tetap pada perhelatan pilkada serentak 2018.