Pengamat: Indonesia Barokah disebar untuk pecah suara

Tabloid ini menyudutkan pasangan Prabowo-Sandiaga.

Wakil Ketua Pengurus Yayasan Masjid Al Muhajirin Suhadak menunjukkan Tabloid Indonesia Barokah yang diterima melalui paket, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (25/1). Foto Antara

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai kehadiran Tabloid Indonesia Barokah merupakan bagian dari upaya propaganda untuk memperkeruh suasana kampanye Pilpres 2019. Tabloid itu juga hadir untuk memecah suara.

"Lebih pada upaya memecah suara (Prabowo-Sandi) ketimbang (meningkatkan elektabilitas) pasangan calon (nomor urut 01)," katanya kepada Alinea.id di Jakarta, Senin (28/1).

Wasisto menduga, Indonesia Barokah disebar untuk menggembosi suara umat Muslim yang mendukung Prabowo-Sandi. Pasalnya, jumlah suara umat muslim yang mengalir ke kubu Prabowo tergolong besar. Strategi itu mirip dengan yang dilakukan Obor Rakyat pada tahun 2014. 

"Langsung menyerang satu paslon dan disebar melalui lembaga peribadatan. Targetnya ialah kalangan menengah muslim yang masih emosional dan labil pemahaman agamanya," imbuhnya.

Wasisto meyakini ada pemodal besar di belakang Tabloid Indonesia Barokah. Pasalnya, tabloid itu disebarluaskan secara masif tanpa berorientasi profit.