Perlu ada rekonsiliasi setelah Pemilu 2019

Rekonsiliasi diperlukan untuk menurunkan suhu politik yang memanas selama masa kampanye.

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto bersalaman sebelum dimulainya debat capres. Antara Foto

Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie, mengatakan perlu ada rekonsiliasi setelah diselenggarakannya pemilihan umum atau Pemilu 2019. Menurutnya, rekonsiliasi perlu disiapkan untuk menurunkan suhu politik yang memanas selama masa kampanye.

“Harus disiapkan rekonsiliasi pasca-pemilihan umum. Pengalaman yang sudah-sudah hari H lancar dan aman. Kita ini ribut-ribut sebelum pemilihan,” kata Jimly Asshiddiqie di Jakarta.

Jimly menyebut, ketegangan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden baik dari nomor urut 01 maupun 02 diperkirakan masih tersisa, apabila pasangan peserta pemilu yang kalah tidak menerima kekalahannya, kemudian pihak yang menang menjadi sombong.

Karena itu, Jimly mengingatkan kepada siapa pun pasangan calon yang memenangi kontestasi pilpres agar segera merangkul pasangan calon yang kalah. Sementara pasangan calon yang kalah segera memberikan selamat kepada pihak yang menang.

Sikap demikian, menurutnya, berlaku tidak hanya untuk masing-masing pasangan calon. Tetapi juga berlaku untuk semua tokoh partai politik, ulama dan lainnya yang menyatakan dukungan kepada salah satu paslon. Mereka dimbau untuk siap melakukan rekonsiliasi.