Salah input data, Ketua KPU: Itu human error

Menurut Ketua KPU, petugas yang diberi amanah kelelahan karena kerja tanpa henti.

Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pademangan menempelkan stiker pada kotak suara di GOR Pademangan, Jakarta, Senin (8/4). /Antara Foto

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengakui ada kesalahan input data C1 pada sistem informasi penghitungan suara (situng). Menurutnya, kesalahan tersebut murni terjadi karena human error, persisnya petugas yang ditugaskan kelelahan karena kerja tanpa henti.

"Ini perkara human error saja, karena tentu kita ada kelelahan, rata-rata petugas entry data bekerja dari pagi sampai malam, dan bisa lanjut lagi sampai paginya. Terutama para petugas KPPS, mereka menghitung suara itu bahkan bisa lebih dari 24 jam," ujar Arief di kantornya, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4).

Ia pun membantah adanya indikasi kecurangan. Sebab, semua proses sudah dijalankan transparan, mulai dari jenjang penghitungan suara di TPS, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga tingkat nasional yang kini sedang berjalan melalui situs pemilu2019.kpu.go.id.

"Kan ada dua hal yang ditampilkan ke publik dalam situs tersebut, satu dalam bentuk scan image berupa lembar C1 berdasarkan berita acara yang di scan asli apa adanya, kemudian entry data yang di input-nya berdasarkan hasil yang tertera dalam scanning itu. Sistemnya ini terbuka, kalau ada yang menduga bahwa kami lakukan kecurangan, untuk apa kami publikasikan seperti itu. Jadi saya tegaskan tidak ada niat untuk curang," katanya.

Demikian pula dengan scan C1 yang tidak muncul dalam input data yang lengkap. "Buat scan C1 yang belum itu, karena ngantre saja. Kan bergantian, berurutan, pada saatnya akan dipublikasikan," ucapnya.