Serangan mental dan psikologis bermunculan jelang Pemilu 2019

Banyak berita-berita bohong atau hoaks yang marak terjadi di lingkungan masyarakat menjelang Pemilu 2019.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kiri) bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan keterangan usai rapat Pimpinan Nasional Kementerian Pertahanan dan TNI di Jakarta, Rabu (16/1/2019). Antara Foto

Menjelang Pemilu 2019, serangan yang menganggu mental dan psikologis masyarakat kian bermunculan. Itu ditandai dengan adanya berita-berita bohong atau hoaks yang marak terjadi di lingkungan masyarakat. Demikian dikatakan Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu. 

Karena itu, dirinya mengingatkan kepada aparat pemerintah untuk mewaspadai perkembangan situasi dengan saksama menjelang Pemilu 2019. Apabila tidak diwaspadai, imbas dan pengaruhnya bakal berdampak pada stabilitas keamanan nasional.

“Sudah banyak bermunculan serangan-serangan abstrak yang menggangu kondisi mental dan psikologis masyarakat.  Rakyat dijejali dengan berita-berita bohong atau hoaks yang dikemas sedemikian rupa,” kata Ryamizard di Jakarta pada Senin (21/1).

Menurut Ryamizard, aparat pemerintah ini perlu terus mengamati berbagai perkembangan situasi dengan seksama. Karena tahun ini rakyat Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi, ia pun menyoroti timbulnya potensi perpecahan dan tidak rukunnya masyarakat.

“Sangat rugi besar kita kalau seperti itu. Karena modal besar bangsa kita ini adalah persatuan dan kerukunan. Sekali lagi, jangan sampai kita ini terpecah-pecah karena pemilu presiden dan pemilu anggota legislatif yang berbeda,” ujar purnawirawan jenderal bintang empat itu.