SMRC ungkap fenomena otoritarianisme dan tentara aktif dengan capres pilihan

Pendiri SMRC Saiful Mujani mengatakan, pendukung otoritarianisme yang memilih Prabowo Subianto 48%.

Ilustrasi rezim otoriter. Alinea.id/Dwi Setiawan.

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) membeberkan hasil survei terkait fenomena otoritarianisme di tengah masyarakat dan calon presiden (capres) pilihan mereka. Indikator otoritarianisme yang digunakan dalam studi ini adalah sikap publik pada ide tentara aktif sebaiknya memimpin pemerintahan Indonesia.

Pendiri SMRC Saiful Mujani mengatakan, pendukung otoritarianisme yang memilih Prabowo Subianto 48%, yang memilih Ganjar Pranowo 30% dan Anies Baswedan 22%. Diketahui pula, ada 40,6% yang menyatakan setuju atau sangat setuju terhadap pernyataan ini, sementara yang tidak atau sangat tidak setuju sebesar 59,4%. 

“Dari 40,6% yang setuju dengan gagasan tentara aktif sebaiknya memimpin pemerintahan, 48% di antaranya memilih Prabowo Subianto,” kata Saiful dalam keterangan, Kamis (17/8).

Saiful mengungkapkan, mereka yang setuju dengan pemerintahan tentara aktif hanya 30% saja memilih Ganjar sebagai capres mereka. Untuk memilih Anies Baswedan pun hanya 22%.

Sementara dari 59% yang tidak setuju kepemimpinan tentara aktif, masih membuat Prabowo mendapatkan rating tinggi dengan 35%. Ganjar dengan 39%, dan 26% untuk Anies.