Tenggelamnya visi maritim Jokowi
Realisasi visi maritim Jokowi jauh panggang dari api.
Tepat di penghujung tahun 2018, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah 'misuh-misuh' di akun instagram pribadinya @Fahrihamzah. Di salah satu unggahan di akunnya hari itu, Fahri mengaku baru saja mendapatkan dokumen visi misi kedua pasang capres-cawapres.
Usai mempelajarinya, Fahri kecewa. Ia menyebut visi misi keduanya tak jauh berbeda. Juga nir terobosan. Khusus untuk Jokowi, ia mengkritik hilangnya konsep Nawacita. "Sementara konsep maritim juga hilang dan hampir tidak disebut sama sekali," ujar Fahri.
Dalam dokumen visi misi Jokowi yang diterima Alinea.id, tak ada lagi Nawacita. Visi maritim yang dulu sempat jadi buah bibir berbulan-bulan pasca-Pilpres 2014 pun hanya sedikit diulas di dokumen setebal 35 halaman itu.
Di dokumen visi misi itu, Jokowi-Ma'ruf hanya menyebut bakal 'memperkuat posisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada di antara dua samudera dan dua benua melalui diplomasi maritim dalam forum IORA maupun Indo-Pasifik.'
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, mengatakan, visi maritim memang tak lagi seksi. "Dengan adanya Kemenko Maritim mungkin sudah dianggap selesai dan maka bisa saja isu terkait kemaritiman tidak lagi ditonjolkan," ujar Ujang kepada Alinea.id di Jakarta, Rabu (9/1).