Tuntutan mahasiswa gelar unjuk rasa saat debat pamungkas Pilpres 2019

Mahasiswa merasa kecewa dengan kedua paslon karena tak ada yang menemui pada masa Pemilu 2019.

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia menggelar orasi di Hotel Sultan, Jakarta. Antara Foto

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia menggelar orasi di depan lokasi debat kelima atau terakhir calon presiden dan calon wakil presiden di Hotel Sultan, Jakarta. 

Dalam aksi tersebut, orasi disampaikan oleh perwakilan mahasiwa dari Universitas Negeri Jakarta, Universitas Indonesia, Politeknik Negeri Jakarta, Institut Pertanian Bogor dan beberapa universitas lainnya. Mereka melakukan aksi demikian atas dasar kekecewaannya terhadap kedua paslon.

Dalam orasinya, koordinator aksi menyampaikan tuntutan terkait pelanggaran kasus hak asasi manusia (HAM) yang sampai saat ini belum juga diselesaikan. Salah satunya soal penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.  

“Kami menuntut kepada siapapun paslon yang terpilih agar menyelesaikan kasus Novel Baswedan dalam 100 hari kerja pertama,” kata seorang orator dari atas mobil orasi, Sabtu (13/4).

Selain kasus Novel Baswedan, para mahasiswa juga menuntut agar paslon yang terpilih dapat menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat. Selain itu, para mahasiwa menuntut agar aparat penegak hukum bersikap netral selama proses pemilu berlangsung. Juga menjaga keamanan selama masa tenang agar tidak terjadi kecurangan.