Prabowo ingin agar setiap kabupaten dijaga oleh satu batalyon TNI AD.
TNI Angkatan Darat (AD) berencana menambah 24.000 prajurit tamtama baru pada tahun ini. Para personel baru itu akan disiapkan untuk mengisi Batalyon Teritorial Pembangunan yang bakal disebar ke seluruh Indonesia.
Rencana itu diungkap Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD Brighen Wahyu Yudhayana dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, awal Juni lalu. Para prajurit baru tak disiapkan menjadi pasukan tempur, melainkan untuk membentuk sejumlah kompi "sipil", semisal kompi pertanian, kompi peternakan, dan kompi medis.
Mulanya, wacana pembentukan batalion itu digulirkan oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR pada 25 November 2024. Sjafrie mengklaim Batalyon Teritorial Pembangunan sebagai gagasan Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Sjafrie, Prabowo ingin agar setiap kabupaten dijaga satu Batalyon Teritorial Pembangunan. Untuk tahap awal, TNI merencanakan pembentukan seratus batalyon. "Hal ini menunjukkan peran TNI yang lebih holistik," ujar Sjafrie ketika itu.
Pengamat militer dari Universitas Jenderal Soedirman, Andi Ali Said Akbar menilai rencana TNI merekrut 24 ribu prajurit untuk keperluan pangan dan kesehatan potensial merusak profesionalisme TNI. Dalam negara demokrasi, militer semestinya fokus sebagai alat pertahanan negara.