Laporan ‘Redshift’ peringatkan China siap salip AS dalam perlombaan antariksa hanya dalam 5–10 tahun.
Sepekan setelah sidang Komite Perdagangan Senat Amerika Serikat (AS) digelar membahas rencana mendaratkan kembali astrounot AS ke bulan, sebuah laporan dirilis Commercial Space Federation (CSF) pada 16 September. Dalam laporan bertajuk "Redshift" itu, peneliti CSF mewanti-wanti Tiongkok bakal segera menyalip AS sebagai penguasa luar angkasa.
Dalam laporannya, CSF— kelompok advokasi yang mendukung investasi industri antariksa komersial AS—mengurai bagaimana infrastruktur dan kemampuan eksplorasi ruang angkasa Tiongkok berkembang pesat selama satu dekade terakhir dan belum menunjukkan tanda melambat.
Setebal 112 halaman, dokumen itu berisi informasi terkini tentang berbagai aset dan misi antariksa Tiongkok: mulai dari stasiun ruang angkasa baru, mega-konstelasi satelit yang sedang tumbuh, hingga rencana kunjungan dan kolonisasi Bulan.
“China bukan hanya berpacu untuk mengejar — mereka sedang memimpin, menderegulasi, dan, pada titik tertentu, mendefinisikan ulang arti kepemimpinan di atas dan di bawah Bumi,” tulis para peneliti dalam laporan itu.
Salah satu isu paling mengkhawatirkan bagi AS adalah peluang Tiongkok menjadi negara pertama yang kembali mendaratkan manusia di Bulan sejak 1972. Misi Artemis NASA berulang kali tertunda, sebagian akibat problem pada roket Starship milik SpaceX.