DPR menegaskan komitmen Indonesia dalam membangun perdamaian melalui dialog lintas agama dan perlindungan hak asasi manusia.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Irine Yusiana Roba Putri, menegaskan komitmen kuat Indonesia dalam membangun perdamaian melalui dialog lintas agama dan perlindungan hak asasi manusia. Hal ini disampaikan saat mewakili Indonesia dalam Second Parliamentary Conference on Interfaith Dialogue: Strengthening Trust and Embracing Hope for Our Common Future yang diselenggarakan oleh Inter-Parliamentary Union (IPU) di Roma, Italia, Jumat (20/6) waktu setempat.
Dalam pidatonya, Irine menjelaskan Indonesia memiliki fondasi ideologis yang kuat melalui Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, yang menjadi dasar dalam merawat persatuan di tengah keberagaman agama dan budaya.
“Di Indonesia, keterlibatan masyarakat dilakukan melalui forum lintas agama, kegiatan bersama, dan kebijakan inklusif yang mencerminkan nilai-nilai nasional kami, yaitu Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujar legislator dari Fraksi PDI Perjuangan itu, dalam keterangan, dikutip Senin (23/6).
Irine menekankan pentingnya dialog dalam menyelesaikan persoalan-persoalan sosial, terutama yang menyangkut perlindungan hak-hak minoritas. Ia menyebut kepercayaan dan keharmonisan tidak bisa dibangun secara instan, tetapi melalui proses yang berkelanjutan dan kebijakan yang adil.
“Dialog memperkuat kepercayaan, melindungi hak-hak minoritas, dan mendorong harmoni di tengah keberagaman bangsa kami,” jelasnya.