"Kami menentang perang. Kami mengakui dan berduka atas hilangnya nyawa warga Palestina," tambah mereka.
Anggota organisasi terbesar yang mewakili Yahudi Inggris mengatakan mereka tidak bisa lagi "menutup mata" terhadap perang di Gaza. Mereka juga berbela sungkawa atas banyak kematian di Palestina akibat perang.
Dalam perubahan besar dengan kebijakan Dewan Deputi Yahudi Inggris yang mendukung kepemimpinan Israel, 36 anggotanya mengkritik tindakan pemerintah Benjamin Netanyahu di Gaza dalam surat terbuka yang diterbitkan di Financial Times.
"Kecenderungan untuk menutup mata sangat kuat, karena apa yang terjadi tidak tertahankan, tetapi nilai-nilai Yahudi kami memaksa kami untuk berdiri dan berbicara," kata surat itu, yang ditandatangani oleh sekitar satu dari delapan anggota Dewan Deputi, AFP melaporkan.
"Kami tidak bisa menutup mata atau tetap diam" tentang hilangnya nyawa sejak gencatan senjata dua bulan runtuh pada 18 Maret, karena negosiasi tentang pengembalian sandera Israel gagal, surat itu menambahkan.
Dari 251 sandera yang disandera selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, yang memicu perang, 58 masih ditahan di Gaza, termasuk 34 yang menurut militer Israel telah tewas.