Secara keseluruhan, serangan itu telah menewaskan lebih dari 51.200 warga Palestina di Gaza sejak Oktober 2023.
PBB menandai 50 hari sejak Israel memberlakukan blokade penuh terhadap bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Mereka memperingatkan bahwa situasi dapat memburuk dengan cepat dan membahayakan nyawa warga sipil.
"Hari ini menandai 50 hari sejak otoritas Israel sepenuhnya memblokir pasokan masuk dalam bentuk apa pun ke Jalur Gaza," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers.
Mengutip Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Dujarric mengatakan: "Sejak awal Maret, tidak ada satu pun truk yang membawa makanan, bahan bakar, obat-obatan, atau kebutuhan pokok lainnya yang diizinkan masuk, tidak peduli betapa pentingnya hal itu bagi kelangsungan hidup manusia."
Memperingatkan tentang stok makanan yang "sangat rendah" di daerah kantong itu, Dujarric mengatakan: "Ransum telah dipotong. Obat-obatan penting, vaksin, dan pasokan medis semuanya menipis."
"Ambulans harus mengurangi layanan penyelamatan nyawa karena hampir tidak ada bahan bakar untuk menggerakkan ambulans ini. Gas untuk memasak telah menghilang dari pasar. Toko roti terpaksa tutup," katanya.