Mereka didakwa mendirikan organisasi keagamaan yang merampas hak-hak sipil para pengikutnya.
Seorang pemimpin sekte di Rusia yang mengaku sebagai reinkarnasi Yesus Kristus dijatuhi hukuman 12 tahun penjara di kamp kerja paksa. Pengadilan di kota Novosibirsk, Siberia, menyatakan Sergei Torop—mantan polisi lalu lintas yang dikenal sebagai “Vissarion”—bersalah karena membahayakan kesehatan fisik dan mental para pengikutnya. Dua orang rekannya juga mendapat hukuman serupa. Ketiganya membantah semua tuduhan.
Torop mendirikan sekte bernama Gereja Perjanjian Terakhir pada tahun 1991. Sekte ini telah menarik ribuan pengikut dan menjadi sorotan media Rusia selama puluhan tahun. Dengan hukuman ini, diperkirakan kelompok tersebut akan bubar setelah bertahan lebih dari 30 tahun.
Torop panen pengikut pascaruntuhnya Soviet
Torop, kini berusia 64 tahun, mengklaim mendapat wahyu ilahi dan mulai menyebarkan ajarannya tak lama setelah runtuhnya Uni Soviet. Saat itu banyak orang di Rusia mengalami kekosongan ideologi, dan Torop mendapat banyak pengikut. Ia tinggal di sebuah permukiman terpencil di Siberia, yang disebut sebagai “Abode of Dawn” (Tempat Tinggal Fajar), bersama sekitar 300 pengikut setia.
Dalam komunitas itu, pengikut dilarang makan daging, minum alkohol, merokok, bahkan menggunakan uang. Sebagian besar dari mereka tinggal di desa-desa di wilayah Krasnoyarsk.