Peristiwa

Wajah suram bisnis hotel di era pemangkasan anggaran Prabowo

Pada 2025, PHRI memperkirakan akan ada banyak hotel yang gulung tikar karena rendahnya tingkat okupansi.

Minggu, 13 April 2025 14:15

Pemangkasan anggaran kementerian dan lembaga yang dijalankan pemerintahan Prabowo Subianto mulai berdampak pada industri perhotelan. Di Bogor, Jawa Barat, Sahira Butik Hotel Paledang dan Sahira Butik Hotel Pakuan resmi menghentikan operasi sejak akhir Maret lalu. Rendahnya tingkat okupansi jadi alasan kedua hotel itu ditutup. 

Penutupan dua hotel Sahira merupakan cerminan lesunya bisnis hotel dan restoran di Jawa Barat. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat mencatat tingkat okupansi hotel-hotel yang tergabung dalam PHRI turun signifikan sejak awal Januari 2025. 

PHRI Jabar beranggotakan 800 hotel yang tersebar di 27 kabupaten dan kota. Pada Januari, tingkat okupansi hotel rata-rata masih kisaran 40%. Sebulan berselang, angkanya turun menjadi kisaran 30%. Pada Maret, tingkat okupansi berada di kisaran 20%. 

Ketua PHRI Hariyadi Sukamdani membenarkan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah telah memukul bisnis perhotelan. Pasalnya, pemangkasan tak hanya berlaku untuk kementerian dan lembaga di pusat saja, tetapi juga diberlakukan untuk instansi di daerah. 

Menurut Hariyadi, kontribusi belanja pemerintah terhadap okupansi hotel sangat besar, yakni kisaran 40% secara nasional. Di luar Jawa,  pangsa pasar dari belanja pemerintah daerah bahkan bisa menyentuh kisaran 70%.

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait