Polusi udara bisa mempercepat proses demensia. Eksperimen pada tikus menunjukkan polutan bisa mempercepat kerusakan pada otak.
Kita sering membayangkan polusi udara sebagai ancaman yang menyesakkan paru-paru. Asap knalpot, debu jalanan, atau kabut tipis di pagi hari di kota besar terasa nyata di dada. Tapi siapa sangka, apa yang kita hirup bisa juga menggerogoti otak dan memori kita.
Sebuah riset yang baru saja diterbitkan di jurnal Science memunculkan pertanyaan menakutkan: apakah udara kotor yang kita hirup setiap hari bisa mempercepat risiko demensia, khususnya demensia badan Lewy—salah satu bentuk paling umum setelah Alzheimer?
Demensia badan Lewy dikenal dengan gejala yang campur aduk: halusinasi, perubahan perilaku, sampai penurunan kognitif yang pelan tapi pasti. Penyebab utamanya adalah penumpukan protein alpha-synuclein yang berubah jadi toksik di otak.
Yang mengejutkan, studi ini menemukan bahwa partikel halus polusi udara (PM2.5)—yang ukurannya lebih kecil dari butiran debu—dapat mempercepat proses itu.
"Kami termasuk salah satu studi pertama yang memberikan kaitan mekanistik yang masuk akal antara polutan lingkungan umum dan patologi molekuler demensia badan Lewy,” kata Xiao Wu, salah satu penulis studi sekaligus profesor biostatistik di Columbia University, seperti dikutip dari National Geographic, Selasa (30/9).