Peristiwa

Yang harus dilakukan jika Iran menutup Selat Hormuz

Indonesia belum sepenuhnya siap jika Iran benar-benar menutup Selat Hormuz dalam konflik melawan Israel.

Jumat, 27 Juni 2025 08:24

Ancaman Iran untuk memblokade Selat Hormuz memicu kekhawatiran global, termasuk bagi Indonesia yang selama ini masih sangat bergantung pada impor minyak mentah. Jalur strategis yang mengangkut sekitar 20% pasokan minyak dunia ini menjadi titik krusial dalam rantai pasokan energi internasional.

Pakar hubungan internasional Universitas Budi Luhur (UBL) Jakarta Andrea Abdul Rahman Azzqy mengatakan Indonesia belum sepenuhnya siap menghadapi potensi gejolak energi global yang akan timbul jika Selat Hormuz benar-benar diblokade oleh Iran. 

“Indonesia belum memiliki cadangan minyak strategis yang memadai. Ketergantungan pada impor minyak mentah masih tinggi, dan belum ada diversifikasi rute maupun mitra suplai energi dari luar Timur Tengah,” jelas Andrea saat dihubungi Alinea.id di Jakarta, Rabu (25/6).

Menurutnya, dampak blokade Selat Hormuz bisa sangat terasa dalam bentuk lonjakan harga energi dalam negeri. Apalagi, harga minyak dunia yang Indonesia beli merujuk pada indeks Changi Oil Exchange Rate, yang sangat terpengaruh dinamika pasar global.

“Jika harga naik karena gangguan suplai, maka biaya impor akan melonjak dan ini bisa membebani fiskal nasional. Kita belum siap betul dari sisi integrasi energi dan pemantauan pasokan secara modern menggunakan teknologi seperti IoT (Internet of Things),” tambahnya.

Ikhsan Bilnazari Reporter
Christian D Simbolon Editor

Tag Terkait

Berita Terkait