Sekjen Asita sebut pemilu bisa jadi destinasi wisata unggulan RI, ini 5 alasannya

"Mengangkat pemilihan umum sebagai destinasi wisata unggulan adalah ide yang menarik dan bermanfaat."

Sekjen Asita, Muhammad Rahmad, menyebut pemilu bisa menjadi salah satu destinasi wisata unggulan RI. Dokumentasi Pemkab Gunung Mas

Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) menyebut pemilihan umum dapat dimanfaatkan sebagai destinasi wisata unggulan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan selain mengedukasi warga dan memperkuat negara. Bahkan, dinilai bisa menjadi daya tarik wisata yang unik dan langka. 

"Proses pemilihan umum ini mencerminkan nilai-nilai dasar demokrasi, seperti kebebasan berpendapat, hak asasi manusia (HAM), dan partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan politik. Karena itu, mengangkat pemilihan umum sebagai destinasi wisata unggulan adalah ide yang menarik dan bermanfaat," tutur Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asita, Muhammad Rahmad, dalam keterangannya, Selasa (24/10).

Menurutnya, setidaknya ada 5 alasan pemilu, termasuk pada 2024, bisa menjadi destinasi wisata unggulan Indonesia. Pertama, pendidikan politik kepada wisatawan mancanegara (wisman) dan nusantara (wisnus).

"Wisatawan dapat mengikuti perjalanan dari awal hingga akhir pemilihan umum, melihat bagaimana proses demokrasi berlangsung, dan belajar tentang sistem politik Indonesia. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya partisipasi politik dan pengambilan keputusan yang baik," katanya.

Kedua, mempromosikan demokrasi sehingga mengilhami negara-negara lain, khususnya yang demokrasinya sedang berkembang, sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai negara penganut prinsip demokrasi yang kuat. Ketiga, pariwisata politik seperti yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.